kau sosok sederhana
kala gelap mulai membahana
kau bukan ancaman bagiku
dan kau seperti lidi di hadapan pedang
tapi gelap tak redupkanmu
kau tetap jadi tujuan mata mata sunyi
kau pelabuhan harapan
setitik kasih sayang tanpa menyakiti
tiupan angin cukup menakutkan
tapi itu hanya mampu goyangkan langkahmu
jangan mati kata harap sejuta mata
kau dan hanya kau yg bisa
biasa buktikan bahwa kita tidak buta
bisa buktikan bahwa kita masih berharap
bisa tunjukan sebuah sudut yg berbeda
saat semua mata hampir buta
lilin dalam gelas
sepercik harapan meski hanya sekilas
meski cahaya slalu mudar membias
tapi kau wujud nyata hati yg iklas
Tidak ada komentar:
Posting Komentar